FEATURES: Kemacetan dan Banjir di Karawaci

Beberapa saat yang lalu, kita sebagai mahasiswa UPH mulai menyesuaikan diri dengan perkuliahan hyrbid. Selain itu, sudah memasuki musim hujan sehingga harus berhadapan dengan cuaca juga. Dikarenakan perkuliahan juga sudah mewajibkan kita untuk hadir ke kampus namun hanya satu minggu setiap bulan, untuk semester ini saya memutuskan untuk pulang pergi Jakarta Karawaci. Perjalanan dari Jakarta menuju Karawaci sekitar satu jam kurang lebih jika perjalanannya lancar. Minggu lalu, dalam perjalanan menuju kampus, tiba-tiba hujan deras dan singkat cerita disaat kelas selesai, parkiran benton sudah ada genangan air, dan ada beberapa daerah di Karawaci, banyak mobil sudah tenggelam setengah karena banjir. Akibat banjir, banyak jalanan yang tutup yang menyebabkan kemacetan di beberapa daerah. Sehingga, dalam perjalanan pulang yang seharusnya hanya satu jam, hari itu saya membutuhkan dua jam setengah untuk bisa sampai rumah. 

Dari pengalaman saya, banjir mengakibatkan banyak hal terutama kemacetan, dan menimbulkan banyak penyakit/ virus tersebar. Dalam kondisi pandemi, kita sudah dihadapkan oleh Covid-19 yang menyebabkan perlambatan dalam banyak segi faktor. Banjir menimbulkan banyak kerugian bagi manusia, antara lain kehilangan harta benda, yang terburuk, hilangnya nyawa. Tidak hanya manusia yang terkena dampaknya, tetapi juga lingkungan, termasuk kerusakan pohon, fisik jalan, bangunan, jembatan, selokan, dan kanal. Banjir adalah kondisi banjir dan genangan yang berlebihan pada suatu wilayah. Banjir adalah sejumlah besar air yang dapat menggenangi suatu daerah. Banjir dapat digambarkan sebagai aliran air yang tidak terserap oleh sungai, kali, atau saluran irigasi lainnya. Banjir biasanya air dari sungai atau hujan deras yang berkelanjutan yang dapat menyebabkan banjir.

Ketika malapetaka ini terjadi, banyak orang kehilangan harta benda dan bahkan menderita korban jiwa. Untuk itu sudah sepantasnya kita manusia menjaga alam agar tidak terjadi banjir lagi yang menimpa banyak orang. Dengan adanya banjir, pastinya banyak hambatan dan halangan dalam keseharian. Pada intinya, banjir menghambat keseharian banyak orang terutama karena adanya kemacetan, apalagi di tol yang membuat kita tidak bisa mencari jalan alternatif lagi. Bahayanya juga, banyak mobil sedan yang tenggelam dan membuat kendaran mereka rusak dan tentunya ini membahayakan orang tersebut. Kerusakan kendaraan pernah dialami oleh salah satu teman saya beberapa hari yang lalu di mana mobil tenggelam di parkiran dan membuat mesin rusak total dan dikarenakan sedang hujan deras, sulit untuk menghubungi orang lain. Dengan adanya banjir, pastinya kita tidak bisa memprediksi jam nya sehingga bisa saja kita telat sehingga menganggu jam belajar kita juga. 

Bagi beberapa orang yang tinggal jauh dari kampus, pasti mereka terkejar waktu dan bisa membahayakan jika berada dalam situasi panik. Virus biasanya muncul dalam jumlah besar setelah air pasang penyakit. Bahaya E. coli dan Leptospira ini cenderung meningkat setelah banjir besar. Tidak hanya penyakit kulit yang mengancam kesehatan tidak hanya korban banjir tetapi juga beberapa penyakit lainnya. Mengingat curah hujan yang tinggi potensi banjir di berbagai wilayah di Indonesia, Setelah itu, upaya preventif dan terapeutik sekitar meminimalkan risiko kesehatan dan lingkungan harus dibuat untuk banjir. Dalam keadaan darurat politik kebersihan bertujuan untuk mengurangi risiko penularan penyakit melalui media lingkungan. Perawatan setelah banjir mengurangi risiko kesehatan dilakukan oleh pemerintah kota sendiri, tetapi tidak lebih program dan kebijakan diutamakan terintegrasi oleh pemerintah.


Comments

Popular Posts